Laporan dari The 24th World Congress of Philosophy, Beijing, China
by. Dr. Husein Heriyanto
Assalamu’alaykum wa rahmatullahi,
Yth. Bapak/Ibu profesor, sarjana, presenter, pegiat, partisipan IC-THuSI , dan para peminat filsafat yang meminta laporan kongres filsafat 2018 !
Tema yang diangkat dalam Kongres Filsafat Dunia ke-24 di Beijing, China cukup menarik, yaitu “Learning To Be Human” (Belajar Menjadi Manusia), sebuah topik yang sangat relevan dan berkesesuaian dengan tema yang diusung oleh IC-THuSI, yaitu menyangkut isu humaniora (human sciences). Kongres yang diselenggarakan oleh FISP – federasi internasional masyarakat filsafat (philosophical societies)- setiap lima tahun sekali ini berlangsung pada 13 – 20 Agustus 2018 yang diikuti oleh sekitar 1200 peserta dari seluruh negara di dunia. Umumnya mereka mewakili anggota FISP yang terdiri dari 105 national societies, 37 international societies, dan 3 affiliated organizations. Bisa lihat dihttps://www.fisp.org/international-members
Ada lima sub-tema pokok yang didiskusikan dalam plenary sessions, yaitu Spirituality, Self, Community, Nature, dan Traditions. Cukup menarik bahwa dibandingkan dengan tema-tema kongres filsafat dunia sebelumnya, tema kongres kali ini memiliki pesan penting, yaitu seruan atau harapan kembalinya filsafat untuk menggali kembali kearifan perennial, nilai-nilai abadi dan universal tentang kebijaksanaan (wisdom, sapientia) dan kemanusiaan. Kita bisa menafsirkannya sebagai titik belok penting atau bahkan titik balik perkembangan filsafat kontemporer dari filsafat modern yang analitik, mekanistik dan positivistik menuju (kembali kepada) makna asli filsafat itu sendiri, mencari dan mencintai kebijaksanaan.